IP (Internet Protokol)
IP adalah protokol yang memberikan alamat
atau identitas logika untuk peralatan di jaringan.
IP V.4
IP v.4 sering disebut dengan Alamat internet protokol versi 4. adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang
digunakan di dalam protokol jaringan TCP (Transport Control Protocol)/IP yang menggunakan protokol IP v.4.
IP
menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit.
IP (Internet Protokol)
IP adalah protokol yang memberikan alamat
atau identitas logika untuk peralatan di jaringan.
IP V.4
IP v.4 sering disebut dengan Alamat internet protokol versi 4. adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang
digunakan di dalam protokol jaringan TCP (Transport Control Protocol)/IP yang menggunakan protokol IP v.4.
IP
menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit.
dan
secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih, tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah
host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena
terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang
dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada
di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh
alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Representasi alamat IP v.4
Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi,
format bentuknya adalah w.x.y.z.
Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai.
Alamat
IP yang dimiliki oleh sebuah host
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian,
yakni:
- Network
Identifier/NetID
atau Network Address
(alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. - Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Alamat IP (IP Address)
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan
dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.
Jenis - jenis alamat IP V.4.
1. Alamat
Unicast
Unicast digunakan untuk penerima tunggal ,Setiap antarmuka jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah
alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast
disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan
pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang
langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference
Model. Sebagai
contoh, alamat unicast dapat
ditetapkan ke sebuah host
dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast
inilah yang harus digunakan oleh semua host
TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi
menjadi dua jenis, yakni alamat host (host
identifier) dan alamat jaringan (network
identifier).
Alamat unicast
menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan
sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat
lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan
kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung
(dengan menggunakan teknik routing)
atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di
dalam Internet, yaitu public
address (alamat publik) dan private
address (alamat pribadi).
1. Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan
oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin
unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika
intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika
beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke
dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang
menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu
lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi
dengan Internet.
2. Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan
untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat memilih alamat apapun yang
mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya
memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema alamat yang digunakannya
mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya.
Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga
disebut juga dengan illegal address,
yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
3. Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara
global unik terhadap Internetwork
IP. Pada kasus Internet, setiap node
di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang
unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat
amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk
setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu
saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan
oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi
kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut
tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan
sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail,
biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi
hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya
digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router,
firewall, atau translator
alamat jaringan)
yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host
di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan
mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer
Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut
sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan
alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP
yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara
ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi
tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan
yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private
network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:
- 10.0.0.0/8
- 172.16.0.0/12
- 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan
untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
- 169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private
network) 10.0.0.0/8
merupakan sebuah network identifier
kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254.
Jaringan pribadi 10.0.0.0/8
memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12
dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B
atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier, yang
dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1
hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16
dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas
C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 192.168.0.0/16 dapat
mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat
karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak
menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet
mask 255.255.0.0. Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol
Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak
organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat
pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat
|
Dari alamat
|
Sampai alamat
|
Keterangan
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang
alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang
alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang
alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
|
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan
oleh fitur Automatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
|
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi
tidak akan ditetapkan oleh Internet Network
Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat
publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi
tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat
dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host
yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke
sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat
publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke
dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network
Address Translator
(NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
2.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast
IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket
kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast
IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat
host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke
alamat multicast tersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang
alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari
224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk
digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar
alamat multicast yang
ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada SITUS IANA
3.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast
untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data
"satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan
alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen
jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan
alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan
sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat
sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast yang setiap jenis alamat broadcast
tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh
teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token
Ring, semua
paket broadcast IP akan
dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token
Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
1. Network Broadcast
Alamat network
broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam
NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.255.255. Alamat network
broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah
jaringan yang berbasis kelas. Router
tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
2. Subnet broadcast
Alamat subnet
broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah
alamat yang tidak menggunakan kelas (classless).
Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk
mengirimkan paket ke semua host
dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat
subnet broadcast tidak terdapat
di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu,
alamat network broadcast tidak
terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
3. All-subnets-directed
broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan
mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan
dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket
jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet
yang dibentuk dari network identifer
yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast
untuknya adalah 131.107.255.255.
Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat
131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua
host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang
asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan
banyaknya alamat network identifier
yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan
jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah
ditinggalkan.
4. Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua
32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1
(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan
ketika sebuah node IP harus
melakukan penyampaian data secara one-to-everyone
di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses
konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol
(BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien
DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP
kepadanya.
Semua host,
yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan
menggunakan alamat ini, paket
jaringan akan
dikirimkan ke semua node di
dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal
saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen
jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
In the IPv4 address space certain address blocks are specially allocated or
reserved for special uses such as loopback interfaces, private networks (RFC
1918),[1] and state-less autoconfiguration (Zeroconf, RFC
3927)[2] of interfaces. Such addresses may be used without
registration or allocation from Regional
Internet Registries
(RIRs). However, these address ranges must not be routed into the public
Internet infrastructure.
The netmask is a bitmask that can be used to separate the bits of the network
identifier from the bits of the host identifier. It is often written in the
same notation used to denote IP addresses.
Class
|
Leading bits
|
Start
|
End
|
Default Subnet Mask in dotted decimal
|
|
A
|
0
|
0.0.0.0
|
127.255.255.255
|
255.0.0.0
|
/8
|
B
|
10
|
128.0.0.0
|
191.255.255.255
|
255.255.0.0
|
/16
|
C
|
110
|
192.0.0.0
|
223.255.255.255
|
255.255.255.0
|
/24
|
D
|
1110
|
224.0.0.0
|
239.255.255.255
|
not
defined
|
not
defined
|
E
|
1111
|
240.0.0.0
|
255.255.255.254
|
not
defined
|
not
defined
|
The blocks numerically at the start and end
of classes A, B and C were originally reserved for special addressing or future
features, i.e., 0.0.0.0/8 and 127.0.0.0/8 are reserved in former class A;
128.0.0.0/16 and 191.255.0.0/16 were reserved in former class B but are now
available for assignment; 192.0.0.0/24 and 223.255.255.0/24 are reserved in
former class C.
While the 127.0.0.0/8 network is a Class A
network, it is designated for loopback and cannot be assigned to a network.
host bits
|
Available Adresses (-2 = number of hosts)
|
Classful name
|
Typical usage
|
||
/8
|
24
|
255.0.0.0
|
16777216
= 224
|
Largest
block allocation made by IANA
|
|
/9
|
23
|
255.128.0.0
|
8388608
= 223
|
||
/10
|
22
|
255.192.0.0
|
4194304
= 222
|
||
/11
|
21
|
255.224.0.0
|
2097152
= 221
|
||
/12
|
20
|
255.240.0.0
|
1048576
= 220
|
||
/13
|
19
|
255.248.0.0
|
524288
= 219
|
||
/14
|
18
|
255.252.0.0
|
262144
= 218
|
||
/15
|
17
|
255.254.0.0
|
131072
= 217
|
||
/16
|
16
|
255.255.0.0
|
65536 =
216
|
Class B
|
|
/17
|
15
|
255.255.128.0
|
32768 =
215
|
ISP /
large business
|
|
/18
|
14
|
255.255.192.0
|
16384 =
214
|
ISP /
large business
|
|
/19
|
13
|
255.255.224.0
|
8192 =
213
|
ISP /
large business
|
|
/20
|
12
|
255.255.240.0
|
4096 =
212
|
Small
ISP / large business
|
|
/21
|
11
|
255.255.248.0
|
2048 =
211
|
Small
ISP / large business
|
|
/22
|
10
|
255.255.252.0
|
1024 =
210
|
||
/23
|
9
|
255.255.254.0
|
512 = 29
|
||
/24
|
8
|
255.255.255.0
|
256 = 28
|
Class C
|
Large LAN
|
/25
|
7
|
255.255.255.128
|
128 = 27
|
Large LAN
|
|
/26
|
6
|
255.255.255.192
|
64 = 26
|
Small LAN
|
|
/27
|
5
|
255.255.255.224
|
32 = 25
|
Small LAN
|
|
/28
|
4
|
255.255.255.240
|
16 = 24
|
Small
LAN
|
|
/29
|
3
|
255.255.255.248
|
8 = 23
|
Smallest
multi-host network
|
|
/30
|
2
|
255.255.255.252
|
4 = 22
|
"Glue
network" (point to point links)
|
|
/31
|
1
|
255.255.255.254
|
2 = 21
|
||
/32
|
0
|
255.255.255.255
|
1 = 20
|
Host
route
|
Metode pengiriman IP V.4 :
Terdiri dari 4
macam, yaitu :
·
Unicast.
merupakan alamat IPv4 yang
ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Pengiriman data dilakukan hanya ke 1
host saja.
- Broadcast.
merupakan alamat IPv4 yang didesain
agar diproses oleh setiap node
IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi
one-to-everyone.
Pengiriman data disebarkan langsung ke
banyak host.
·
Multicast.
merupakan
alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam
segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam
komunikasi one-to-many.
Data yang dikirim akan disebarkan
didalam group tertentu.
·
Anycast
Data yang dikirim dari 1 host
langsung disebarkan ke host tertentu saja.
Catatan :Unicast digunakan untuk penerima tunggal
Broadcast,
Multicast, dan Anycast digunakan untuk penerima jamak
Kelas-kelas alamat IP
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam
beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya
yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih
mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
decimal.
Kelas Alamat IP
|
Digunakan oleh
|
||
Kelas
A
|
1–127
|
0xxx
xxxx
|
|
Kelas
B
|
128–191
|
10xx
xxxx
|
|
Kelas
C
|
192–223
|
110x
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala
kecil
|
Kelas
D
|
224–239
|
1110
xxxx
|
Alamat
multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas
E
|
240–255
|
1111
xxxx
|
Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas Alamat
|
Nilai oktet pertama
|
Bagian untuk Network Identifier
|
Bagian untuk Host Identifier
|
Jumlah jaringan maksimum
|
Jumlah host
dalam satu jaringan maksimum
|
Kelas
A
|
1–127
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas
B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas
C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas
D
|
224-239
|
MulticastIP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas
E
|
240-255
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Catatan : Kelas D dan E jarang dipakai karena :
•
Kelas D dipergunakan untuk alamat-alamat multicast
•
Kelas E dipersiapkan untuk sarana eksperimentasi
Keterangan tabel :
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset awal dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya
(atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 127 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat
dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP
kelas B selalu diset awal ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan
membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan
65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset awal dengan nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk
melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier.
Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk
setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit
pertama di dalam IP kelas D selalu diset awal dengan
bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini,
lihat pada bagian Alamat Multicast
IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset awal dengan
bilangan biner 1111. 28 bit
sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi
ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada
saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang
baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang
dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
dan
secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih, tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah
host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena
terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang
dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada
di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh
alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Representasi alamat IP v.4
Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi,
format bentuknya adalah w.x.y.z.
Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai.
Alamat
IP yang dimiliki oleh sebuah host
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian,
yakni:
- Network
Identifier/NetID
atau Network Address
(alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. - Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Alamat IP (IP Address)
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan
dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.
Jenis - jenis alamat IP V.4.
1. Alamat
Unicast
Unicast digunakan untuk penerima tunggal ,Setiap antarmuka jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah
alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast
disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan
pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang
langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference
Model. Sebagai
contoh, alamat unicast dapat
ditetapkan ke sebuah host
dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast
inilah yang harus digunakan oleh semua host
TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi
menjadi dua jenis, yakni alamat host (host
identifier) dan alamat jaringan (network
identifier).
Alamat unicast
menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan
sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat
lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan
kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung
(dengan menggunakan teknik routing)
atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di
dalam Internet, yaitu public
address (alamat publik) dan private
address (alamat pribadi).
1. Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan
oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin
unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika
intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika
beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke
dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang
menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu
lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi
dengan Internet.
2. Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan
untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat memilih alamat apapun yang
mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya
memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema alamat yang digunakannya
mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya.
Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga
disebut juga dengan illegal address,
yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
3. Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara
global unik terhadap Internetwork
IP. Pada kasus Internet, setiap node
di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang
unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat
amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk
setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu
saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan
oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi
kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut
tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan
sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail,
biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi
hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya
digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router,
firewall, atau translator
alamat jaringan)
yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host
di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan
mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer
Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut
sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan
alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP
yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara
ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi
tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan
yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private
network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:
- 10.0.0.0/8
- 172.16.0.0/12
- 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan
untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
- 169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private
network) 10.0.0.0/8
merupakan sebuah network identifier
kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254.
Jaringan pribadi 10.0.0.0/8
memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12
dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B
atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier, yang
dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan
alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1
hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16
dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas
C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan
sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 192.168.0.0/16 dapat
mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat
karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak
menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet
mask 255.255.0.0. Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol
Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak
organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat
pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat
|
Dari alamat
|
Sampai alamat
|
Keterangan
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang
alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang
alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang
alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
|
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan
oleh fitur Automatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
|
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi
tidak akan ditetapkan oleh Internet Network
Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat
publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi
tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat
dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host
yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke
sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat
publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke
dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network
Address Translator
(NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
2.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast
IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket
kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast
IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat
host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke
alamat multicast tersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang
alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari
224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk
digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar
alamat multicast yang
ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada SITUS IANA
3.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast
untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data
"satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan
alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen
jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan
alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan
sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat
sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast yang setiap jenis alamat broadcast
tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh
teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token
Ring, semua
paket broadcast IP akan
dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token
Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
1. Network Broadcast
Alamat network
broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam
NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.255.255. Alamat network
broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah
jaringan yang berbasis kelas. Router
tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
2. Subnet broadcast
Alamat subnet
broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah
alamat yang tidak menggunakan kelas (classless).
Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk
mengirimkan paket ke semua host
dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat
subnet broadcast tidak terdapat
di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu,
alamat network broadcast tidak
terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
3. All-subnets-directed
broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan
mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan
dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket
jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet
yang dibentuk dari network identifer
yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast
untuknya adalah 131.107.255.255.
Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat
131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua
host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang
asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan
banyaknya alamat network identifier
yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan
jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah
ditinggalkan.
4. Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua
32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1
(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan
ketika sebuah node IP harus
melakukan penyampaian data secara one-to-everyone
di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses
konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol
(BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien
DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP
kepadanya.
Semua host,
yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan
menggunakan alamat ini, paket
jaringan akan
dikirimkan ke semua node di
dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal
saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen
jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
In the IPv4 address space certain address blocks are specially allocated or
reserved for special uses such as loopback interfaces, private networks (RFC
1918),[1] and state-less autoconfiguration (Zeroconf, RFC
3927)[2] of interfaces. Such addresses may be used without
registration or allocation from Regional
Internet Registries
(RIRs). However, these address ranges must not be routed into the public
Internet infrastructure.
The netmask is a bitmask that can be used to separate the bits of the network
identifier from the bits of the host identifier. It is often written in the
same notation used to denote IP addresses.
Class
|
Leading bits
|
Start
|
End
|
Default Subnet Mask in dotted decimal
|
|
A
|
0
|
0.0.0.0
|
127.255.255.255
|
255.0.0.0
|
/8
|
B
|
10
|
128.0.0.0
|
191.255.255.255
|
255.255.0.0
|
/16
|
C
|
110
|
192.0.0.0
|
223.255.255.255
|
255.255.255.0
|
/24
|
D
|
1110
|
224.0.0.0
|
239.255.255.255
|
not
defined
|
not
defined
|
E
|
1111
|
240.0.0.0
|
255.255.255.254
|
not
defined
|
not
defined
|
The blocks numerically at the start and end
of classes A, B and C were originally reserved for special addressing or future
features, i.e., 0.0.0.0/8 and 127.0.0.0/8 are reserved in former class A;
128.0.0.0/16 and 191.255.0.0/16 were reserved in former class B but are now
available for assignment; 192.0.0.0/24 and 223.255.255.0/24 are reserved in
former class C.
While the 127.0.0.0/8 network is a Class A
network, it is designated for loopback and cannot be assigned to a network.
host bits
|
Available Adresses (-2 = number of hosts)
|
Classful name
|
Typical usage
|
||
/8
|
24
|
255.0.0.0
|
16777216
= 224
|
Largest
block allocation made by IANA
|
|
/9
|
23
|
255.128.0.0
|
8388608
= 223
|
||
/10
|
22
|
255.192.0.0
|
4194304
= 222
|
||
/11
|
21
|
255.224.0.0
|
2097152
= 221
|
||
/12
|
20
|
255.240.0.0
|
1048576
= 220
|
||
/13
|
19
|
255.248.0.0
|
524288
= 219
|
||
/14
|
18
|
255.252.0.0
|
262144
= 218
|
||
/15
|
17
|
255.254.0.0
|
131072
= 217
|
||
/16
|
16
|
255.255.0.0
|
65536 =
216
|
Class B
|
|
/17
|
15
|
255.255.128.0
|
32768 =
215
|
ISP /
large business
|
|
/18
|
14
|
255.255.192.0
|
16384 =
214
|
ISP /
large business
|
|
/19
|
13
|
255.255.224.0
|
8192 =
213
|
ISP /
large business
|
|
/20
|
12
|
255.255.240.0
|
4096 =
212
|
Small
ISP / large business
|
|
/21
|
11
|
255.255.248.0
|
2048 =
211
|
Small
ISP / large business
|
|
/22
|
10
|
255.255.252.0
|
1024 =
210
|
||
/23
|
9
|
255.255.254.0
|
512 = 29
|
||
/24
|
8
|
255.255.255.0
|
256 = 28
|
Class C
|
Large LAN
|
/25
|
7
|
255.255.255.128
|
128 = 27
|
Large LAN
|
|
/26
|
6
|
255.255.255.192
|
64 = 26
|
Small LAN
|
|
/27
|
5
|
255.255.255.224
|
32 = 25
|
Small LAN
|
|
/28
|
4
|
255.255.255.240
|
16 = 24
|
Small
LAN
|
|
/29
|
3
|
255.255.255.248
|
8 = 23
|
Smallest
multi-host network
|
|
/30
|
2
|
255.255.255.252
|
4 = 22
|
"Glue
network" (point to point links)
|
|
/31
|
1
|
255.255.255.254
|
2 = 21
|
||
/32
|
0
|
255.255.255.255
|
1 = 20
|
Host
route
|
Metode pengiriman IP V.4 :
Terdiri dari 4
macam, yaitu :
·
Unicast.
merupakan alamat IPv4 yang
ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Pengiriman data dilakukan hanya ke 1
host saja.
- Broadcast.
merupakan alamat IPv4 yang didesain
agar diproses oleh setiap node
IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi
one-to-everyone.
Pengiriman data disebarkan langsung ke
banyak host.
·
Multicast.
merupakan
alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam
segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam
komunikasi one-to-many.
Data yang dikirim akan disebarkan
didalam group tertentu.
·
Anycast
Data yang dikirim dari 1 host
langsung disebarkan ke host tertentu saja.
Catatan :Unicast digunakan untuk penerima tunggal
Broadcast,
Multicast, dan Anycast digunakan untuk penerima jamak
Kelas-kelas alamat IP
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam
beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya
yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih
mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
decimal.
Kelas Alamat IP
|
Digunakan oleh
|
||
Kelas
A
|
1–127
|
0xxx
xxxx
|
|
Kelas
B
|
128–191
|
10xx
xxxx
|
|
Kelas
C
|
192–223
|
110x
xxxx
|
Alamat
unicast untuk jaringan skala
kecil
|
Kelas
D
|
224–239
|
1110
xxxx
|
Alamat
multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas
E
|
240–255
|
1111
xxxx
|
Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
|
Kelas Alamat
|
Nilai oktet pertama
|
Bagian untuk Network Identifier
|
Bagian untuk Host Identifier
|
Jumlah jaringan maksimum
|
Jumlah host
dalam satu jaringan maksimum
|
Kelas
A
|
1–127
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas
B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas
C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas
D
|
224-239
|
MulticastIP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas
E
|
240-255
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Catatan : Kelas D dan E jarang dipakai karena :
•
Kelas D dipergunakan untuk alamat-alamat multicast
•
Kelas E dipersiapkan untuk sarana eksperimentasi
Keterangan tabel :
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset awal dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya
(atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 127 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat
dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP
kelas B selalu diset awal ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan
membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan
65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset awal dengan nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk
melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier.
Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk
setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit
pertama di dalam IP kelas D selalu diset awal dengan
bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini,
lihat pada bagian Alamat Multicast
IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset awal dengan
bilangan biner 1111. 28 bit
sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi
ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada
saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang
baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang
dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar